Berbagi Pengalaman Membuat Kliping Artikel Favoritku


Pernahkah kalian membuat kliping? 

Mungkin tugas membuat kliping dari guru sekolahmu? 

Beberapa tahun lalu, internet dan  gadget masih menjadi barang langka. Sumber informasi lebih banyak diperoleh melalui buku, koran, majalah atau televisi dan radio.

Semasa sekolah, -pada masa itu- aku sering mendapat tugas membuat tema sesuai dengan pelajaran yang diberikan, antara lain: cerita pendek berbahasa Jawa, lagu-lagu dengan notasinya, dll.

Aku menyadari akan hobi membacaku. Tak hanya membeli atau membaca buku, ada kala nya keluargaku berlangganan majalah atau koran. Aku juga menyadari beragam tema yang kusukai terkait buku atau penulis, karya fiksi (cerita pendek, puisi), isu lingkungan (bencana alam, sampah, pelesatarian lingkungan), tokoh-tokoh berpengaruh (musisi, aktor/aktris, penulis, dll), tempat-tempat wisata dan masih banyak lagi. 

Selesai membaca artikel yang kusuka, aku cenderung ingin menyimpannya. Awalnya hanya mengambil lembar yang berisi artikel tersebut. Lama-lama, tumpuka koran yang kusimpan semakin banyak. 

Marie Kondo melalui bukunya The Life-Changing Magic of Tidying up, juga menceritakan bahwa ia pernah melewati  tahapan untuk mengurangi buku atau majalahnya dengan membuat kliping.

Saat itu aku mempunyai banyak stock kertas bekas 1 sisi, terpikirlah ide untuk membuat kliping sesuai tema. Ketika masih punya banyak waktu, kusempatkan untuk memilih artikel, menggunting lalu menempel di kertas bekas. 

Aku juga nggak menyangka ternyata aku sudah membuat beberapa kliping sesuai tema yang kusukai. 

Ohya, di Jogja, jika membutuhkan artikel untuk kliping, kalian bisa menemukan di komplek kios-kios penjualan buku baru maupun bekas di tengah pusat kota. 

Jaman sudah berubah. Sekarang sudah jarang ada tugas membuat kliping. Informasi-informasi sekarang didapat melalui digital, paperless. 

Kliping menjadi sesuatu yang jarang dijumpai. Buatku sendiri, membuat kliping menjadi bagian dalam kecintaanku membaca. 


Komentar