Aku mau review novel yang favorit banget buatku. Dari judulnya saja, aku udah langsung "jatuh cinta." Judul novel ini, seperti mewakili aku yang pecinta teh, serta kekasihku yang pecandu kopi. Ohya, tentang settingnya yang sebagian di Jerman, ini juga istimewa karena mengingatkanku dengan muridku yang asli dari Jerman, Mio dan Matteo. Aku cukup familiar mendengar percakapan mereka dalam bahasa Jerman.
Entah bagaiaman awalnya info tentang novel Nona Teh dan Tuan Kopi melintas saat aku sedang browsing-browsing. Padahal, aku malah sedang nggak searching tentang novel. Bahkan belum tau kalau ada novel denga judul itu.
Kemudian aku, meluncur ke wattpad, untuk mengikuti ceritanya. Yeah, tapi tidak sampai tamat. Hanya meninggalkan rasa penasaran yang terus menghantuiku.
Akhirnya, setelah jarang beli-beli novel langsung di toko buku (belakangan aku lebih suka beli atau novel second secara online), aku pun menuntaskan penasaranku dengan membeli novel Nona Teh dan Tuan Kopi (Parak). Eh, begitu baca, kok, endingnya masih nggantung dan ternyata ada kelanjutannya Nona Teh dan Tuan Kopi (Arkais). Jadi begitu selesai baca seri Parak, beberapa hari kemudian aku balik lagi ke toko buku buat beli yang seri Arkais.
Review kedua novelnya, langsung aku gabung saja ya, karena saling berkaitan.
nona teh dan tuan kopi: parak |
Nona Teh dan Tuan Kopi
(Parak)
Penulis : Crowdstroia
Penerbit: Kata Depan
Tahun : 2017
288 halaman
"Percayakah kalian tentang kepak kupu-kupu di benua lain yang menjadi penyebab badai di benua sebelahnya?"
Blurb di novel ini adalah kalimat favoritku.
Kisah
ini tentang Varsha, si Nona Teh, yang diliputi konflik keluarga. Di usianya yang ke-33 tahun, Varsha belum menikah. Dan sahabatnya, mencoba mengenalkan dengan pria-pria kenalannya.
Kemudian bertemulah Varsha dengan si Tuan Kopi, Regen, lelaki pembawa sekeping masa lalu.
Novel ini mengisahkan sisi Varsha di bagian awal, dan sisi Regen muncul di pertengahan.
Setiap membaca satu bab, membuatku penasaran dengan bab selanjutnya. Membuatku nggak pengin berhenti membacanya.
Sampai akhirnya, novel ini selesai, aku tetap penasaran dengan kisah Varsha & Regen.
Masih banyak "rahasia" Regen yang belum terungkap, juga bagaimana akhir kisah mereka.
Ya,
karena ada lanjutan novel ini. Jadi, begitulah, aku langsung
melanjutkan di novel berikutnya "Arkais."
Yang menarik buatku, novel ini sebagian menggunakan setting di Jerman dan sedikit dialog dalam bahasa Jerman.
Di novel ini, konflik keluarga Varsha sebenarnya agak klise. Terlalu banyak keponakan-keponakan Varsha yang muncul.
Kejadian-kejadian dengan Regen, juga terlalu banyak kebetulannya.
Tidak
butuh waktu lama untuk menyelesaikan membacanya. Bisa dinikmati sembari
minum teh hangat atau kopi, terutama saat hujan...
Buatku, Nona Teh dan Tuan Kopi, termasuk novel favoritku. Ya, karena memang novel ini membuat penulisnya, Crowdstroia terpilih jadi Penulis Pemenang the Wattys 2016.
Ohya, aku suka covernya. Sederhana tapi apik, sudah mewakili seluruh cerita.
Lanjut dengan Arkais ya....
nona teh dan tuan kopi: arkais |
Judul : Arkais (Nona Teh dan Tuan Kopi)
Penulis : Crowdstroia
Penerbit : @penerbitkatadepan
Cetakan pertama: tahun 2018
Hal : 378
Sekilas blurb:
"Bagaimana jika menjadi alasan seseorang untuk bahagia ternyata tak segampang yang dia duga?
Bagaimana jika alasan yang kau punya untuk bahagia ternyata sekadar fana?"
Setelah membaca Nona Teh dan Tuan Kopi (Parak), kamu harus melanjutkan ke novel ini.
Crowdstroia mengenalkan kosakata baru buatku, "Arkais" artinya: berhubungan dengan masa dahulu.
Di
novel ini, banyak mengisahkan masa lalu Regen yang kelam -si Tuan Kopi-
yang lahir dan besar di Jerman. Menurutku cukup banyak kejutan tentang
masa kecil Regen. Agak rumit, hingga harus kubaca detil tentang hubungan
di keluarga Regen termasuk diagnosis gangguan mental Regen.
Perlahan-lahan,
terurai benang merah bagaimana Regen mengenal ibu Varsha. Masih
tentang kebetulan lain, sebenarnya Regen sudah bertemu Varsha sebelum di
Jakarta. Juga persamaan arti nama mereka:hujan.
Konflik batin
Regen & Varsha membuat mereka nggak bisa bersatu dengan begitu
mudahnya. Bikin gemes juga. Tapi, salut buat sosok kuat Varsha. Meskipun Regen sudah menunjukkan cintanya, ternyata Varsha tetap nggak langsung menerima begitu saja.
"Karena cara saya memperjuangkan kamu adalah dengan membuat kamu sadar bahwa kamu bisa bahagia tanpa saya." (Hlm. 363)
Jadi, bagaimana akhir kisah Nona Teh & Tuan Kopi? Baca aja novelnya, ya. Hmm, aku nunggu novel ini semoga bisa difilmkan..
nb: review ini sudah kuposting di instagramku @berandabuku_wiwied (https://www.instagram.com/berandabuku_wiwied/)
Komentar
Posting Komentar