Seni Beres-Beres dan Metode Merapikan ala Jepang
Penulis: Marie Kondo
Penerjemah: Reni Indardini
Penerbit: PT. Bentang Pustaka
Tahun : 2016
Tebal: xvii + 206 hlm
Pernah merasakan rumah tampak selalu berantakan, barang-barang memenuhi ruangan? Seolah, berapa pun luas ruangan di rumah, selalu penuh dengan barang-barang. Kalau iya, berarti sama denganku.
Aku memasukkan buku karya Marie Kondo ini dalam wishlist sejak lama. Tentu saja, aku berharap menemukan titik terang tentang bagaimana cara beres-beres rumah yang benar.
Dalam buku ini, Marie Kondo menceritakan ketertarikannya berbenah sejak kecil. Bagaimana ia mencoba berbagai cara untuk merapikan rumahnya. Mungkin kita juga mengalami seperti Marie Kondo. Aku juga mengalami hal yang sama, misalnya: mulai dari mencatat di notes, membuat kliping demi mengurangi tumpukan majalah atau koran, membuat sekat-sekat untuk pembatas benda, dll.
Marie Kondo kemudian menjadi konsultan kerapian di Jepang yang kliennya harus menunggu antrian sampai beberapa bulan untuk dilayani. Ia mengenalkan metode merapikan yang ampuh tiada duanya, KonMari, yang diambil dari namanya.
Tak hanya memberikan langkah-langah berbenah rumah, dalam buku ini, Marie Kondo juga membagikan pengalaman menangani klien-kliennya dengan berbagai masalah ketika membereskan barang-barang di rumah.
Ada 5 bab dalam buku ini, yang masing-masing terbagi menjadi beberapa sub:
1. Kenapa Kita Tidak Bisa Menjaga Kerapian Rumah
2. Membuang sampai Tuntas Terlebih Dahulu
3. Berbenah Berdasarkan Kategori Ajaibnya Bukan Main
4. Mencerahkan Hidup dengan menyimpan secara apik
5. Keajaiban Berbenah Mengubah Hidup Anda secara Dramatis
"Cara terbaik untuk memilih benda mana yang hendak disimpan atau dibuang adalah dengan mengambil dan memegangi tiap benda, lantas bertanya, "Apakah ini membangkitkan kegembiraan?" Jika ya, simpanlah. Jika tidak, buang saja." (hlm. 33)
Setelah membaca buku ini, tak hanya mendapatkan metode-metode merapikan rumah seperti yang kita harapkan. Mengetahui kesalahan apa yang kita lakukan saat berbenah rumah sepertinya tidak pernah ada habisnya. Jujur, mungkin kita sebenarnya sudah paham kesalahan kita, hanya saja kita tidak mau mengakui, misalnya: ketika kita tidak tega membuang barang karena berharap suatu saat akan menggunakan lagi. Marie Kondo memberiku pemahaman baru yang mencerahkanku tentang barang-barang yang bisa kita simpan.
"Sesekali
luangkan waktu, untuk bertanya pada diri sendiri, apakah tempat
penyimpanan yang telah saya sediakan akan membuat barang-barang saya
bahagia. Bagaimanapun, menyimpan sama dengan memilihkan rumah untuk
barang-barang saya." (hlm. 164)
Anehnya, membaca buku seni
beres-beres ini ternyata bisa membuatku merasa mellow, terutama saat
membaca bagian tentang benda-benda yang telah menemani kita. Menurut
Marie Kondo, sebagian orang sulit mempercayai benda mati dapat merespon
emosi manusia.
".Benda-benda yang dikasihi oleh pemiliknya dan diperlakukan dengan penuh perhatian niscaya tampak lebih hidup dan memancarkan aura ingin berjasa bagi si pemilik." (hlm. 193)
Sekedar berbagi pengalaman, aku juga sering merasa benda-benda milikku itu punya "nyawa". Aku juga sering berbicara dengan benda-benda kepunyaanku terutama yang menemaniku sekian lama, seperti: hp, jam tangan, laptop, motor. Kadang-kadang aku merasa, apa aku aneh ya? Ternyata, nggak juga.
Belakangan ketika aku mulai sedikit demi sedikit menyumbangkan koleksi bukuku, aku juga "berbicara" dengan buku-bukuku itu. Berharap di rumah baru, mereka lebih berguna lagi.
Saat mulai membaca
buku ini dari lembar awal, aku nggak pengin berhenti sampai
akhir. Buatku, buku ini benar-benar memberi pencerahan baru dalam
memperlakukan benda-benda milikku, memilih apa yang benar-benar aku
inginkan serta memberikan gambaran kehidupan seperti apa yang kita
inginkan.
"Bukan sekedar bicara tentang membuang atau menata barang, buku ini bahkan bisa mengubah hidup Anda." (Dee Lestari)
Membaca
testimoni dari Dee Lestari -penulis favoritku- yang setauku juga
tertarik dengan isu minim sampah, membuatku yakin buku ini harus dibaca
oleh banyak orang.
Percaya deh, kalian pasti akan mendapatkan energi positif setelah membaca buku ini.
Komentar
Posting Komentar