Yuk, Ganti Pembalut Sekali Pakai dengan Pembalut Kain

pembalut kain-menspad



Bagi perempuan yang sudah mengalami siklus menstruasi, kebutuhan pembalut tentu sangat penting setiap bulannya. Sebagian perempuan tentu lebih familiar dan lebih sering menggunakan pembalut sekali pakai yang banyak dijual di toko-toko, supermarket, minimarket maupun warung sekitar rumah. 

Pembalut sekali pakai didesain dengan berbagai  merk, ukuran dan  jenis, disesuaikan dengan beragam kebutuhan tiap perempuan.  Ada berbagai pilihan, seperti: untuk aktivitas reguler (biasa untuk siang hari), maxi (untuk digunakan saat lagi deras-derasnya), atau pembalut untuk digunakan malam hari, ukuran standar atau ukuran long (panjang), bentuk standar atau dengan sayap, dengan gel atau tanpa gel, dan masih banyak lagi kriteria lainnya.

Jika setiap hari, selama masa siklusnya, perempuan membutuhkan sekitar 2-4 pembalut, bisa dihitung kan,   dalam sebulan berapa jumlah pembalut yang digunakan? Pengalamanku, aku mungkin bisa memakai rata-rata 12-16 pembalut setiap bulan. 

Beberapa tahun belakangan ini, ketika mulai banyak mengenal tentang hidup minim sampah terutama mengurangi sampah plastik, aku mulai tertarik untuk beralih menggunakan pembalut kain sebagai pengganti pembalut sekali pakai yang aku gunakan selama ini. 

Sebenarnya, awalnya hanya karena alasan sederhana saja, aku sering bingung bagaimana dan kemana akan kubuang sampah pembalut sekali pakaiku. Tinggal di lingkungan kampung di mana masih  banyak lahan tanah kosong  membuatku mudah untuk membuang sampah pembalutku yaitu dengan menimbun di tanah atau memasukkan di pembuangan sampah, berharap sampah pembalutku tidak terlihat lagi dan kemudian akan membusuk. Namun seiring perkembangan, lahan tanah kosong menjadi berkurang, sementara keluargaku tidak menggunakan jasa orang untuk  pengambilan atau pembuangan sampah, maka aku sering mengalami kebingungan membuang sampah pembalutku. 

 

Sejak mengikuti informasi-informasi di Instagram tentang kebiasaan hidup minim sampah khususnya penggunaan pembalut kain, aku semakin meneguhkan diri untuk beralih menggunakan pembalut kain. Menemukan online shop yang memang peduli dengan masalah lingkungan, aku membeli pembalut kain di biyung Indonesia dan pakailagiii pada awal 2019.

Sempat masih belum sepenuhnya full memakai pembalut kain di awal-awal, tetap stock pembalut sekali pakai ketika sedang banyak-banyaknya atau ketika kegiatan sedang padat atau ada acara ke luar. Maklum, aku termasuk yang golongan yang siklusnya cukup lama bisa sekitar 5 hari dengan intensitas tinggi di hari pertama dan kedua. 

Banyak hal positif yang kualami setelah memakai pembalut kain. Mengurangi sampah plastik, tentu saja. Aku tidak perlu repot-repot dan tidak merasa bersalah lagi untuk membuang sampah pembalutku. Perasaan bersalah sekarang beralih dengan membiasakan diri untuk mencuci pembalut kain yang sudah aku gunakan dan bisa aku pakai berulang. Aku nggak perlu membeli pembalut setiap bulan. Dulu aku sering panik ketika tiba-tiba bocor padahal di rumah  stock pembalut lagi habis. Juga tidak ada acara meminta ke teman, jika kebetulan insiden ini kejadian di tempat kerja.  Dengan adanya pembalut kain, nggak ada acara kuatir lagi kalo tiba-tiba jadwal siklus maju di luar perkiraan kita. Ohya, dengan seringnya aku berbagi pengalaman menggunakan pembalut kain, aku senang jika ada teman yang menunjukkan ketertarikan juga. Apalagi ikut beralih menggunakan pembalut kain sebagai pengganti pembalut sekali pakai.

Selama masa pandemi ini, karena aktivitas di luar terbatas dan lebih banyak bekerja di rumah, aku nggak pernah membeli pembalut sekali pakai lagi. 

Kita bisa memulai langkah kecil dari diri sendiri, untuk bumi yang kita sayangi. Yuk, ganti pembalut sekali pakai dengan pembalut kain.

 


 


Komentar