Yuk, Mulai Hidup Minim Sampah dan Ramah Lingkungan!

 

Saat ini, kesadaran akan pentingnya hidup minim sampah dan ramah lingkungan semakin meningkat. Penggiat-penggiat lingkungan hidup semakin banyak menunjukkan kegiatannya untuk mengajak orang-orang untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitar.

Aku bekerja di sebuah lembaga pendidikan yang memiliki nilai-nilai ramah lingkungan antara lain dengan mengurangi sampah plastik dan penggunaan barang bekas dalam setiap kegiatan harian maupun pembelajaran.

Hal ini menjadi awal aku mulai membiasakan hidup dengan prinsip-prinsip ramah lingkungan. Mungkin yang kulakukan hanyalah sebuah langkah kecil, tapi aku percaya jika dilakukan terus menerus pasti akan membawa kebaikan.

Sudah dua tahun ini aku mengganti penggunaan pembalut sekali pakai  dengan pembalut kain (menspad), mengganti tisu dengan sapu tangan dan tidak lagi menggunakan kapas untuk membersihkan wajah. Awalnya karena sering sedih dan prihatin melihat sampah pembalut, tisu dan kapas yang menumpuk di tempat sampah, sekaligus merasa bersalah. Ohya, biasanya di dalam tasku atau saat aku bepergian, aku pasti selalu membawa tisu. Setiap kali bepergian, temanku selalu mengandalkanku yang selalu membawa tisu. Sekarang, temanku mulai paham, dan akan mengatakan, “Oh iya, kamu sudah nggak bawa  tisu lagi ya, sekarang?””

Perasaanku menjadi lebih baik setelah mulai dengan kebiasaan ini. Selain tidak lagi  kebingungan membeli ke toko ketika stock pembalut, kapas dan tisu di rumah sudah habis, aku juga tidak lagi merasa bersalah melihat tumpukan sampah-sampah itu di keranjang sampah itu.

 

Sekarang pun, aku juga lebih tertarik mengikuti IG tentang kebiasaan hidup minim sampah, zero waste dan hidup minimalis. Dari sana aku belajar banyak. Ketika kebiasaan penggunaan plastik maupun barang-barang sukar terurai terus kita lakukan, bumi ini tentu akan semakin “rusak” dan tercemar?

Selain itu, melalui IG, aku juga menemukan toko-toko online yang menjual benda-benda seperti yang aku butuhkan tadi untuk mendukung kebiasaan minim sampah. Tentu, dalam membeli barang-barang tersebut, tetap disesuaikan kebutuhan. Nggak hanya asal ikut-ikutan trend atau gaya hidup orang lain.

Aku berharap dapat menularkan kebiasaan ini untuk orang-orang di sekitarku. Yuk, mulai belajar lebih ramah lingkungan dan menerapkan hidup minim sampah mulai dari diri sendiri!

 

Komentar