[Review Buku]: Rumah Kertas, Kisah tentang Kecintaan akan Buku

 

review buku rumah kertas
rumah kertas
Judul Buku : Rumah Kertas
Penulis : Carlos Maria Dominguez
Penerjemah: Ronny Agustinus
Penerbit : CV. Marjin Kiri
Tahun terbit: cetakan ke-5, 2020 (cetakan pertama, 2016)
tebal: vi + 76 hlm

 

Bluma, seorang profesor, dosen sastra di Universitas Cambridge, Inggris,  tewas ditabrak mobil saat sedang membca buku.  Rekannya mendapati sebuah buku yang dkirim untuk Bluma, tanpa sempat dibuka.
 
Sebuah buku yang dipenuhi serpihan-serpihan semen kering dan dikirim dengan cap pos Uruguay membuat rekan Bluma bertanya-tanya tentang pengirim buku ini.
Penyelidikan tentang asal-usul yang dilakukan oleh rekan Bluma, membawanya bertemu dengan pecinta buku Dinarli dan Delgado. Melalui cerita yang dikisahkan mereka,  perjalanan para pecinta buku dengan beragam keunikan dapat kita temui.  Begitu juga tentang gambaran tokoh Brauer. Kita mungkin bisa membayangkan bagaimana kehidupannya.  

Bagi para pembaca maupun pecinta buku, mungkin merasa familiar dengan keunikan tokoh-tokoh yang ada di kisah ini tentang bagaimana mereka memperlakukan buku. 
Siapa yang membuat coretan-coretan pada buku sebagai pengingat atau penanda? Atau ketika membaca sebuah buku, kita akan membutuhkan banyak buku lain sebagai referensi? Bagaimana seseorang mempunyai cara sendiri ketika menyusun buku?
Aku sempat membayangkan bagaimana dia berargumentasi, tidak akan meletakkan 2 buku berdekatan karena kedua penulis buku-buku tersebut bermasalah atau bermusuhan. Melalui buku ini, kita akan banyak menemukan beragam judul buku klasik dan penulisnya disebutkan. 
 
Lalu, bagaimana, akhir penyelidikan rekan Bluma tentang asal usul buku itu? 
 
Meskipun novel ini tipis,  namun karena font-nya yang berukuran kecil, tetap terasa padat isinya. Aku pun harus membaca pelan-pelan agar dapat memahami setiap kalimatnya. 
Jujur, sesekali, aku harus menghela napas cukup dalam, membaca akhir-akhir bab ini. Membaca buku ini, aku langsung mengingat koleksi-koleksi bukuku. Mudah-mudahan aku bisa lebih bijak memperlakukan mereka -buku-bukuku-







Komentar