Refleksi Akhir Tahun

 

Akhirnya, tiba juga di hari ini.

Hari terakhir di tahun dengan angka cantik. 2020.

Boleh kan, menengok ke belakang? Melihat kembali ketika perjalanan di tahun cantik ini di mulai.

Masih ingat nggak, resolusi-resolusi awal tahun lalu? Dan berapa banyak yang sudah terwujud? 

Awal tahunku sebenarnya tak terlalu baik, dimulai dengan sakit asma ku yang kambuh  di akhir tahun, sedikit membaik. Lalu kembali kambuh setelah kupaksa buat nonton live music Ari Lasso. Hehehe. Gimana lagi? Mengutip kata seseorang, "kadang rasa merasa kuat tapi ternyata raga punya batas."

Ku rasa, awal tahun, aku cuma pengin diberi sehat selalu.

Dan......, negeri api menyerang.

Eh, bukan, maksudku pandemi Covid-19 menyerang.

Virus dari Wuhan yang sejak Desember  sudah menjadi berita, awalnya terasa jauh sekali dari sini.  Sampai akhirnya pertengahan Maret, semua aktivitas nyaris terhenti. Work from home. Study from home. 

Panik, stress, takut dan kuatir akan hari-hari selanjutnya. Gagap dengan perubahan yang mendadak. Mau nggak mau, suka nggak suka, kita mesti taat aturan. Dan lalu belajar banyak hal. 

Pandemi ini mengajariku banyak hal, untuk selalu bersyukur atas kesehatan kita, peduli pada orang-orang sekitar.

Buatku yang introvert dan anak rumahan, sebenarnya banyak hal yang bisa aku lakukan di rumah. Toh aku juga jarang pergi-pergi.

Hal yang paling bikin sedih, tentu saja karena keterbatasan dalam bekerja. Sebagai guru Paud, sedih sekali nggak bisa langsung berinteraksi dengan mereka. 

Tentu saja, ini demi keselamatan & kesehatan semua.

Tapi, di balik pandemi ini, selama banyak waktu luang di rumah, aku belajar banyak hal:

1. Berkebun 

    Ini mungkin jadi hoby dadakan kebanyakan orang. Mulai senang berkebun, bercocok tanam entah tanaman bunga atau sayur.  Aku pun demikian.

2. Banyak baca (dan beli) buku baru

    Nah, baca buku sebenarnya emang hobyku. Cuma karena kesibukan kerja  (alasan aja, ya?), aku jadi jarang baca buku. Pandemi ini bikin aku jadi sering beli buku. Hmm, anggap saja ini investasi kepala ke atas ya.

3. Nulis lagi di blog yang sudah lama nggak aku sentuh

    Nulis lagi di blog yang sebelumnya mungkin cuma setahun sekali aku tengok. Selama pandemi ini, aku mulai nulis lagi. Lebih banyak menulis tentang ulasan buku yang aku baca.

4. Ikut beberapa event nulis

    Mencoba   nulis lagi di share your story eventnya Fimela.com jika ada tema yang menarik buatku. Menulis buku antologi untuk guru-guru, yaitu: antologipuisi dan cerita base on true story. Ikutan event nulis surat cinta. Kalau yang ini, lebih untuk iseng aja.

5. Bikin akun bookstagram yang harus diimbangi dengan banyak beli & baca buku, belajar nulis review dan rajin motret buku

Tahun 2020, angka cantik ini ternyata menyimpan misterinya sendiri. Dan pada akhirnya, aku percaya ada rencana baik Tuhan di balik peristiwa ini.


Bye 2020




Komentar