Rindu Tentangmu Tak Pernah Pergi




"Rindu tentangmu tak pernah pergi..."

Ada yang tau kalimat di atas aku ambil darimana?

Yup, kalimat di atas memang aku ambil dari lirik lagu Kota, milik penyanyi perempuan Dere.

Sebenarnya, aku juga belum familiar dengan penyanyi yang satu ini. 

Selama masa pandemi, ketika banyak waktu untuk scrolling dan menonton video terutama lagu-lagu di Youtube, melintaslah video dengan penyanyi Dere. Biasanya saat aku lagi ndengerin lagu-lagu Nadin Amizah, 

Sempat penasaran, dengan penyanyi ini. Maklum ya aku juga jarang ndengerin radio, jadi nggak update lagu-lagu baru. Rasa penasaran makin bertambah saat lagu ini jadi backsound sebuah video Reels di Instagram.

Maka, mulailah aku bener-bener mencari tahu lagu Dere yang berjudul Kota. Begitu dengerin dari awal hingga akhir, aku langsung jatuh cinta dengan lagu ini. Coba deh kamu resapi lirik lagunya.

Di Kota ini sehabis hujan

Desember yang lalu

Di kota ini dalam ruangan 

berpenyejuk udara

Kau dan wangimu

bersanding dengan

riuh angin di luar


Udara mana  kini yang kauhirup?

Hujan di mana kini yang kau peluk?

Di mana pun kau kini

Rindu tentangmu tak pernah pergi


Di jalan  ini

menguning langit

berkendara denganmu

Tajam mentari menembus pelan

bening teduh matamu


Kau dan wangimu

berpadu teduh

tabungan kelak rindu

Udara mana  kini yang kauhirup?

Hujan di mana kini yang kau peluk?

Di mana pun kau kini

Rindu tentangmu tak pernah pergi


Udara mana  kini yang kauhirup?

Hujan di mana kini yang kau peluk?

Di mana pun kau kini

Rindu tentangmu tak pernah pergi


Rindu tentangmu tak pernah pergi


Ohya, penyanyi Dere, teryata masih berusia 18 tahun. Perempuan ini pernah mengikuti ajang The Voice Kids dengan coach-nya Tulus. Lagu Kota ini juga melibatkan Tulus di balik pembuatannya. Dere terinspirasi oleh suara rintik hujan sehingga tercipta lagu ini.

Mendengar suara Dere yang khas, lirik lagu yang puitis dan melodi yang indah. Lirik lagu Kota menggambarkan sebuah kerinduan akan seseorang. 

Hmm, di masa pandemi ini, ditambah adanya PPKM sehingga pertemuan dengan seseorang menjadi tertunda, lagu ini seolah mewakili kerinduan yang kita rasakan. Kita? Mungkin kerinduanku sih sebenarnya.

Komentar