Review: Sekilas tentang Buku-Buku Antologiku

 "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." (Pramoedya Ananta Toer)"

Masih tentang tulisan-tulisanku yang pernah dibukukan. Anggap saja ini semacam pengingat atau portofolio untukku.

Aku memang belum punya buku solo sejauh ini. Hmm, jujur aku sering kehabisan ide untuk membuat tulisan atau cerita panjang. Sejauh ini, aku lebih banyak menulis tentang kisah-kisah pengalamanku,  cerita pendek berupa fiksi mini atau puisi. Tulisan-tulisanku dibukukan dalam buku antologi atau kumpulan kisah bersama penulis-penulis lain.

Nah, berikut ini buku-buku Antologi yang memuat tulisanku. 

1. Think Green,  Go Green (Penerbit: Pustaka Jingga, April 2013)

     Aku sudah menuliskan tentang buku ini sebelumnya. Sesuai tema buku antologi ini "Aku Sayang Bumi", tulisanku berjudul "Ajak Anak Sayangi Bumi Sejak Dini" menceritakan tentang upaya-upaya yang dilakukan di sekolahku PAUD Mata Air, tempat aku bekerja.

 

"Buku ini hadir untuk kembali mengingatkan kita semua akan pentingnya upaya pelestarian lingkungan.Pada akhirnya, pembaca diajak untuk terlibat dalam beragam aksi sederhana yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari."


 Buku ini termasuk buku favoritku. Ya, iyalah, karena ada tulisanku di situ, apalagi ada namaku di cover depan (sebagai reward karena tulisanku menjadi yang terbaik). Sebenarnya, bukan cuma karena itu sih. Isu-isu lingkungan hidup selalu menarik perhatianku. Ditambah karena aku berada di lingkungan kerja yang berusaha untuk menerapkan upaya minim sampah, ramah lingkungan. Harapanku, melalui buku ini, secara pribadi, aku bisa terus konsisten dalam upaya meminimalkan sampah mulai dari diri sendiri, dari lingkungan terdekat, serta mulai dari hal-hal sederhana. Serta untuk para pembacanya, semoga buku ini bisa menginspirasi untuk bisa lebih menyayangi bumi kita.


2.  L.O.V.E (Penerbit: AE Publishing, Juli 2013)

  L.O.V.E berisi kumpulan fiksi mini tentang beragam cinta yang tak bisa diungkapkan satu persatu. Cinta yang tulus pada keluarga, cinta pada alam, cinta pada kekasih, pada benda kesayangan, cinta pada binatang, cinta istimewa yang akan membuat hati kita membiru, bahkan cinta yang salah, cinta yang membuat manusia menjadi setan.   

Ini pertama kali aku 'belajar' menulis fiksi mini. Jumlah karakter yang dibatasi rata-rata sekitar 250-1.000 karakter, lebih pendek dari cerpen (cerita pendek). 


 

 Aku menulis sebuah fiksi mini berjudul Cukup Hadirmu. Romansa antara Dinda dan Aidan yang seperti bumi dan langit. Dinda yang suka menulis dan Aidan yang selalu sibuk dengan pendakian-pendakiannya. Inspirasinya darimana? Yeah, tentu saja ada, dari seseorang yang istimewa dan dekat denganku. 😉

 

 

3. Sajak Tiga Warna (Penerbit: AE Publishing, Juni 2013)



Buku "Sajak Tiga Warna" bersiai kumpulan puisi dengan 3 tema yang berbeda, yaitu: "Tempat Tinggal", "Kenangan" dan "Aku."   

 

Kecintaanku pada Yogya sekaligus menyalurkan sisi melankolisku 😊, jadilah puisiku "Yogya dalam Kenangan" yang masuk dalam seleksi dan menjadi bagian dari buku ini.

 

 

4. Keajaiban Dunia Bagiku: Bianglala Cinta (Penerbit Antarnusa, September 2013)


 Sebenarnya, sempat aku bingung juga ketika ingin ikut "audisi menulis" dengan tema Keajaiban Dunia Bagiku ini. Mencoba menyaring pengalaman-pengalaman yang berkesan sekaligus mungkin bisa menginspirasi. 

 

 

Blurb:  Setiap orang mempunyai keajaiban dunianya sendiri. Ya, tanpa kita sadari sesungguhnya, banyak keajaiban yang kita temui dalam keseharian kita. Bisa saja hal-hal sederhana di sekitar kita, namun memberikan kesan yang sangat mendalam.

Pada akhirnya, kupilih keajaiban dari hal-hal sederhana yang kualami. Aku menceritakan tentang kecintaanku pada buku -membaca buku- sejak kecil. Belakangan aku sadar, lingkungan keluarga  memang sangat berpengaruh besar dalam tumbuhnya kecintaanku pada buku . "That's What I Call Me Time" itulah judul tulisanku di buku ini, di bagian atau bab Keajaiban Cinta  dalam Keluarga.

"Bagiku, keajaiban dunia itu ketika aku punya dan masih bisa terus membaca buku-buku kesukaanku. Sederhana, namun sungguh-sungguh berefek luar biasa. Mungkin, aku takkan pernah bisa menulis kisah ini, kalau aku tak pernah suka membaca, kalau aku tak pernah jatuh cinta pada buku." (hal. 72)

5. Gado-Gado Cinta: It's all about Love (Penerbit: Alif Gemilang Pressindo, Oktober 2013)


Beragam kisah cinta disuguhkan dalam buku ini, dalam berbagai bentuk jenis tulisan, sesuai dengan minat dan jenis tulisan yang diinginkan penulis: cerita mini, puisi, pantun, cerita lucu, kisah sedih dan lain-lain. Karena keberagaman kisah tentang cinta itulah, makanya buku ini juga diberi judul Gado-Gado Cinta.

 

Fiksi mini ku berjudul September mendapat juara 3. September bercerita tentang seorang gadis yang sangat mengistimewakan bulan September. Hingga akhirnya ada laki-laki yang membuat Septembernya berbeda. Lelaki yang dicintainya menikah dengan gadis lain, di bulan istimewanya.

6. Cinta di Balik Hujan (Penerbit: Pena House, Maret 2014)

Hujan selalu bisa menjadi inspirasi bagi para penulis, penyair maupun pencipta lagu.

Buku ini berisi 120 puisi terpilih bertema Hujan. Salah satu di antaranya adalah puisiku yang berjudul "Hujan Pagi Ini"

 

7.  Kapur dan Papan: Kumpulan Kisah Pengalaman Guru yang Jujur dan Menggugah (Penerbit: Lingkarantarnus, Agustus 2014)

Buku ini adalah kumpulan tulisan para guru yang berbagi pengalamannya secara jujur. Seluruhnya ada 30 kisah yang ditulis oleh 29 guru dengan berbagai latar belakang; guru PAUD, guru SD, guru SMP, guru SMA, guru SMK, guru SLB dan guru informal. 

Istimewanya adalah aku satu-satunya guru PAUD yang ikut menulis di buku ini.

Hmm, sebagai guru PAUD tentu saja ada banyak pengalaman  yang kualami terutama bersama teman-teman kecilku. "Boleh, Tapi..." adalah judul tulisanku. Aku berbagi pengalaman tentang bagaimana murid kita meskipun masih kecil (usia PAUD) sangat peka akan perkataan dan tindakan guru. Guru harus berhati-hati di dalam bertindak maupun memilih kata-kata. 


Itu tadi, beberapa tulisanku yang dipublikasikan dalam bentuk buku antologi maupun kumpulan kisah. Cukup lama aku tidak ikut event-event menulis lagi. Mungkin karena sibuk kerja, hehehe. Alasan! 

Kadang-kadang tidak mudah menumbuhkan semangat untuk menulis. Seperti yang kubilang tadi, sibuk kerja, nggak ada ide, mungkin jadi alasan.Yeah, semoga aku segera menemukan ide-ide untuk menulis lagi...







Komentar