Pernah suatu ketika
kurasakan mesra tatapmu membelaiku
semesra gerimis mencumbui pucuk-pucuk dedaunan
sempat kukira
tatapan itu satu-satunya untukku
sebelum akhirnya ku tersadar
aku terlalu naïf memaknai semua
terlambat ku mengerti
sesungguhnya, kau tak semesra itu padaku
catatan:
Puisi lama ini pernah kukirim di sebuah grup facebook: Diskusi Fiksi. Menulis Fiksi. Membaca Fiksi (tahun 2012).
Puisi ini juga mendapat kesempatan untuk dibedah dan didiskusikan di grup tersebut.
Banyak masukan dari para pembaca dan "senior" penulis yang ada di grup tersebut..
Komentar
Posting Komentar