Siapa yang nggak suka musik?
Pasti hampir semua suka, ya? Musik bisa jadi teman untuk beraktivitas atau sekedar bersantai-santai. Entah sebagai teman belajar, bekerja, backsound ngobrol atau makan, pengantar sebelum tidur, atau teman membunuh sepi, menghabiskan waktu. Musik juga bisa jadi saluran hobi, ekspresi diri bahkan untuk healing.
Aku sendiri juga suka mendengarkan musik. Catat ya, mendengarkan. Bukan bermain musik atau menyanyi. Maklum suaraku fals abis. Aku cukup jadi penikmat musik saja. Pokoknya musik itu teman segala suasana.
Apa jadinya ya kalau hidup nggak ada musik? Saking bersyukurnya karena ada musik, sampai-sampai ABBA aja punya lagu Thank You for The Music, lho.
Live Music Ari Lasso |
Ngobrol-ngobrol tentang musik, sebagai penikmat musik, aku mau sedikit cerita tentang pengalamanku nonton konser musik. Sebenarnya, saat SMA, kuliah sampai beberapa tahun terakhir, sesekali masih nonton acara musik dari band-band sekolah, kampus atau band lokal. band-band lokal. Tapi, kali ini aku mau cerita tentang konser musik band-band yang cukup terkenal di negeri ini, yang pernah kutonton. Untuk orang awam kayak aku gini, bisa lihat langsung idola, artis top gitu, tentu seneng banget dong.
Yuk, ikuti ceritaku, nonton 7 konser musik tak terlupakan yang pernah kutonton.
1. Dewa 19 (7 Oktober 1995)
Berawal dari anniversary di sekolahku saat aku kelas 2 SMA dengan acara puncak Jumpa Fans DEWA 19 di aula sekolah dan Live Music di Sport Hall Kridosono.
Pengalaman
pertama nonton konser dan dari band terkenal, tentu saja menjadi
pengalaman pertama yang berkesan. Dan bikin kecanduan. Hehehe. Maklum, aku yang dari ndeso lalu nemuin acara keren kayak gitu.
Membawakan lagu-lagu hits mereka mulai dari Kangen, Takkan Ada Cinta yang lain, Cinta Kan Membawamu Kembali juga Cukup Siti Nurbaya,. DEWA 19 mampu memanjakan penontonnya.
Ohya, dokumentasi foto-foto bukan aku yang ambil. Tapi aku cetak dari klise yang kupinjem dari teman yang mungkin termasuk siswa OSIS waktu itu, tapi aku lupa namanya.
2. JAVA JIVE (Maret 1996)
JAVA JIVE adalah grup musik berikutnya. Dengan genre musik pop yang terutama disukai oleh cewek-cewek, apalagi didukung dengan wajah cakepnya Mas Fatur, menjadikan mereka idola.
Aku nonton JAVA JIVE bersama mbakku di Stadion Kridosono. "JAVA JIVE A classic moment Concert '96" begitulah tajuk acara itu.
Kebiasaan aku dan mbakku adalah datang di awal sebelum konser. Maksudnya biar gak desak-desakan antri. Nah, saat nonton Java Jive ini pun, kami datang nggasik. Bahkan sempet nonton mereka cek sound dulu.
Ohya, personil Java Jive waktu itu, Fatur, Danny, Capung, Noey, Tony dan Edwin. Lagu-lagu Kau yang Terindah, Gerangan Cinta, Gadis Malam merupakan lagu hits mereka waktu itu.
Ada
peristiwa lucu nan menggemaskan waktu itu. Jadi, ceritanya kami berdiri
di barisan-barisan depan. Cukup dekat dengan panggung, jadi bisa
ngelihatin personil Java Jive terutama mas Fatur. Ada satu moment di
mana aku ngerasa mas Fatur sempat ngelihat ke arahku dan tersenyum.
Suer, sampai saat ini aku masih inget gimana senyumnya. Pokoknya, bikin
kamu meleleh dan nggak bisa tidur. Hahaha
Tak ada dokumentasi, maklum saat itu hp belum muncul dan tidak banyak orang yang punya kamera, termasuk aku. Jadi, tiket jadul itu sebagai bukti kalau aku pernah nonton konser mereka.
3. Junior (Juni 1996)
Band selanjutnya yang kutonton yaitu Junior. Personil grup ini merupakan putra-putra musisi legendaris dari Koes Plus. Terdiri dari David (putra dari Yon Koeswoyo) sebagai vocalis , Rico Murry, Paul Junaid dan Hendry Satriawan.
Mereka mengarransemen kembali lagu-lagu Koes Plus dengan lagu andalan Bujangan dengan warna musik yang baru dan bisa diterima anak muda waktu itu. Meskipun setelah itu, mereka jarang merilis lagi album baru.
Lucu sebenarnya, bagaimana aku dan mbakku bisa nonton aksi panggung mereka di Stadion Kridosono. Jadi sebenarnya malam itu, ada berbarengan dengan konser Junior, sekolahku juga mengadakan acara tutup tahun untuk kakak angkatan yang juga diisi dengan performance band-band sekolahku maupun band-band lokal lain. Kita pilih nonton Junior karena itu moment yang jarang.
Bener-bener momen langka. Gimana nggak? Penontonnya hampir sebagian besar cowok. Ceweknya sedikit banget. Jadi aku dan mbakku seperti berada di gerombolan penyamun. Kiri kanan cowok semua. Nah, di tengah-tengah acara, ada cowok sebelah yang ngajak ngobrol kita. Trus ujung-ujungnya bilang, "Rokoknya boleh diminta nggak?" Ya, udah, kita kasihin aja. Lha emang, kita mau pakai buat apa? hahaha. Oya, beberapa kali nonton konser musik dengan sponsor pabrik rokok, memang kita dapat bonus rokok.
4. GIGI (Juni 2012)
Setelah sekian lama nggak nonton konser, terutama masa kuliah. Karena nggak ada teman yang bisa diajak nonton, hehehe. Eh, akhirnya bisa nonton lagi konser band Gigi.
Sebenarnya ini bukan kali pertama aku nonton Gigi. Saat SMA, aku pernah nonton performance mereka juga beberapa waktu setelah konser DEWA 19. Tapi tak ada dokumentasi apa pun.
Dua kali nonton konser mereka, sama-sama di Kridosono. Bedanya yang pertama di Sport Hall (indoor) dan yang terakhir di stadionnya.
Seneng, waktu ada yang ngajakin nonton konser ini. Dan sepanjang ingatanku, aksi panggung Armand masih sama energiknya dengan belasan tahun lalu. Heran, energinya seperti nggak ada habisnya. Bergerak terus di atas panggung.
Seingatku GIGI sempat juga berganti personil kecuali Armand dan Dewa Budjana. Dulu sempet masuk Ronald, tapi terakhir kemarin sudah kembali dengan Thomas Ramdhan.
Lagu-lagu Gigi yang selalu bisa menghidupkan suasana: Janji, Angan, Kuingin, Nirwana, Jomblo, FaceBook, 11 Januari dan masih banyak lagi.
5. Sheila on 7 (Oktober 2012)
Sebagai orang Jogja, rasanya kok belum lengkap kalau belum nonton band yang satu ini. Band yang lagu-lagunya tak lekang oleh masa. Band yang tanpa haters, begitu yang banyak orang bilang.
Personil awal Sheila on 7; Duta, Erros, Adam, Sakti, Anton. Selanjutnya Anton dan Sakti keluar, tinggal Duta, Erros, Adam dan personil baru Brian (drummer).
Sheila on 7 yang personilnya rata-rata seumuran denganku, jadi merasa nonton teman sendiri main. Hahaha. Ohya, sekedar info saja, Adam (bassist) itu adik kelas SMA ku.
Ngobrolin lagu-lagunya Sheila. Wah, banyak banget yang jadi Hits. Mulai dari lagu Kita sebagai debutnya, lalu Sephia, Dan, JAP (Jadikan aku pacarmu), Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki, Bila Kau tak di sampingku, Mudah Saja, Hari Bersamanya, Melompat lebih tinggi, Seberapa Pantas, dan masih banyak lagi. Dan tentu saja nggak bisa semua lagu itu bisa dinyayikan selama konser. Karena terbatasnya waktu.
Aku nonton konser ini bersama teman di GOR UNY, kampus almamater juga sih. Sayang, suasana konser waktu itu agak jauh dari harapanku. Bukan karena performance Duta, dkk. Menurutku, nuansanya terlalu "gelap" termasuk kostum Duta. Hahaha. Mohon maaf untuk dokumentasi yang jauh dari sempurna, dikarenakan media yang kurang mendukung dan kemampuan yang amatir. Tapi bener kok, itu mas Duta. Hehehe
6. Sawung Jabo (September 2015)
Konser berikut ini sebenarnya nggak sengaja aku tonton. Jadi ceritanya, waktu itu aku dan temanku sekedar pengin liat-liat Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) di Taman Kuliner Condongcatur. Setelah keliling dari satu stand ke stand yang lain, mencicip beberapa menu kuliner, akhirnya kita ngobrol-ngobrol di dekat panggung, karena masih belum banyak orang. Hiburan di panggung awalnya tarian anak-anak.
sumber:IG infofky |
Beranjak malam, panggung mulai penuh karena ada dagelan dari pelawak kondang Jogja. Nah, setelah itu, muncul pemusik-pemusik dengan alat musik masing-masing. Aku lupa judulnya, tapi begitu lagu pertama muncul, penonton yang kebanyakan cowok, langsung berdiri ikut nyanyi dan meringsek ke depan. Aku dan temenku sempet saling liat-liatan, begitu melihat penyanyinya. "Sopo sih iki?" (siapa sih, ini?). Dan, aku juga antara lupa dan nggak tau. Bukan lagu yang asing tapi benar-benar nggak kepikiran siapa itu. Aku cuma mbatin, lagu-lagunya mirip Iwan Fals, tapi siapa...
Barulah di tengah-tengah performance mereka, ada yang menyebutkan nama Sawung Jabo. Oalah! begitu kata kami berdua. Duh, Ya Lord, maafkan atas ketidakfamiliaran kami dengan musisi sehebat beliau ini. Sawung Jabo menjadi penutup malam itu sekalgus penutup event FKY yang diadakan sekitar 3 minggu. Beruntung juga kami datang pas hari penutupan itu.
7. Ari Lasso (Januari 2020)
Ini adalah konser terakhir yang aku tonton. Baru awal tahun kemarin. Sudah lama sekali, nggak ngerasain hiruk pikuk dan keriuhan suasana konser, entah angin apa yang membawaku akhirnya nonton konser musik lagi.
Berawal dari info dari grup-grup almamater SMA tentang anniversary yang akan mendatangkan Ari Lasso. Sudah tertarik sebenarnya, karena pasti bakal kayak nostalgia waktu nonton DEWA 19 dulu. Cuma kok tempatnya di Candi Prambanan. Kebayang kan pasti bakal crowded kalau di sana.
Eh, di minggu-minggu akhir dapat info kalo acaranya dipindah di GOR UNY, kampus almamater. Tapi temen yang bakal kuajak nonton, waktu itu lagi di Sumatra belum pasti kapan balik. Udah gitu, akhir Desember kemarin, asmaku juga habis kambuh. Pupus deha harapan pengin nonton.
Lha, kok ndilalah, beberapa hari sebelum hari H, temenku pulang dari Sumatra. Pagi hari sebelum konser, aku ketemuan dengan temenku. Iseng aja kutawarkan, mau nonton Ari Lasso nggak nanti malam. Eh, temenku yang jarang nonton konser ini (meskipun rumahnya di antara stadion Mandala Krida dan Kridosono) langsung mengiyakan. Langsung deh, kita hunting tiket di TKP. Bersyukur masih ada tiket untuk di tribun. Mengingat usia, sepertinya kami udah nggak cocok kalau di festival dan lama-lama berdiri.
| |
Sumber: IG ari_lasso |
Jadi, begitulah, malamnya, kami sudah berada di antara penggemar Ari Lasso. Nonton Ari Lasso kembali setelah 25 tahun, diadakan oleh generasi adik kelas SMA ku, di GOR UNY yang merupakan kampus almamaterku, itu bener-bener istimewa. Berada di sana seperti reuni di tengah keluarga besar.
Performance Ari Lasso pun memukau. Lagu-lagu andalannya seperti Lirih, Hampa, Misteri Illahi, Mengejar Matahari, Kamulah Satu-satunya, duet Karna aku T'lah Denganmu serta Aku dan Dirimu. Koor penonton di setiap lagu-lagunya. Suara khasnya bikin merinding. Belum lagi gimana caranya menyapa dan berinteraksi dengan penonton, lucu dan gokil pokoknya.
Wis, pokoknya puas deh. Cuma sempet kecewa aja, begitu konser udah selesai. Lho, kok udah? Penginnya lama-lama Ari Lasso nyanyinya. Hahaha...
Yup, itu tadi sekelumit kisahku berburu konser, menikmati konser band-band Indonesia. Buatku, nonton konser itu juga bisa semacam me time. Buat recharge energi. Sebenarnya, masih pengin sih nonton-nonton konser lagi.
Hmm, kapan lagi ya bisa nonton konser. Mengingat pandemi yang belum juga berakhir, Juga usia yang makin menua. Hahaha...
Sebenarnya masih ada wishlist konser yang pengin aku tonton. Nggak muluk-muluk sih, cuma pengin nonton Kla dan Letto, musisi dari Jogja yang lirik-liriknya selalu puitis. Yeah, semoga bisa nonton mereka, next time...
Komentar
Posting Komentar